
Tempat/Tgl. Wafat : 14 November 1805
SK Presiden : Keppres No. 071/TK/1995, Tgl. 7 Agustus 1995
Gelar : Pahlawan Nasional
Sultan Nuku Muhammad Amiruddin merupakan keturunan Raja Tidore. Namun, Belanda yang sudah menahan ayah beliau, Sultan Jamaluddin mengatur pergantian tahta. Hal ini ditentang Nuku dan adiknya, Kamaluddin. Pada tahun 1780, Nuku memproklamasikan diri sebagai Sultan Tidore dan menyatakan Tidore sebagai wilayah yang merdeka dari kekuasaan VOC (Belanda).
Setelah berjuang beberapa tahun, Sultan Nuku mendapatkan kemenangan yang gemilang. Ia berhasil membebaskan Kesultanan Tidore dari kekuasaan Belanda. Tidore memasuki masa keemasan di bawah pemerintahan Sultan Nuku. Saat beliau wafat, Tidore pun kehilangan seorang pemimpin pemberani yang pada masa hidupnya dikenal sebagai “Jou Barakati” yang artinyá adalah panglima perang.
Wafatnya Sultan Nuku dalam usia 67 tahun tidak hanya membawa telah bergabung ke dalam barisan kesedihan bagi rakyat Malaku, tetapi pasukan perjuangan Nuku sejak awal juga memberikan kedukaan bagi perjuangannya rakyat Tobelo, Galela, dan Lolada yang telah bergabung ke dalam barisan pasukan perjuangan Nuku sejak awal perjuangannya.
Sultan Nuku menggunakan armada perahu kora-kora dalam berperang melawan Belanda di lautan. Untuk mengenang kemenangan Sultan Nuku, sebuah festival kora-kora rutin diadakan di Halmahera. Nama Sultan Nuku juga diabadikan sebagai nama salah satu korvet milik TNI AL.
No comments:
Post a Comment